Pasar Gratis Lhokseumawe: Solidaritas Warga Menambal Abainya Negara


author photo

26 Apr 2025 - 04.17 WIB


Lhokseumawe — Di tengah memburuknya kondisi sosial ekonomi masyarakat kota, sekelompok warga dan mahasiswa Lhokseumawe sejak 2022 menghadirkan solusi yang lahir dari kesadaran kolektif: pasar gratis. Inisiatif ini bukan sekadar aksi amal, melainkan bentuk perlawanan halus terhadap negara yang dinilai absen dalam menjamin hak hidup masyarakat miskin kota, Sabtu (26 April 2025).

Setiap pekan, tepatnya pada Kamis atau Jumat, sebuah pasar unik digelar. Tak ada harga, tak ada transaksi—hanya solidaritas. Pakaian, sembako, alat tulis, bahkan ruang diskusi seputar kondisi negara dibagikan secara cuma-cuma. Di sinilah batas antara kaya dan miskin dilebur; yang datang bukan hanya untuk mengambil, tapi juga untuk berbagi cerita.

"Ini bukan sekadar kegiatan sosial, ini adalah kritik atas ketimpangan yang semakin nyata. Negara terlalu sibuk di pusat, sementara rakyat di pinggiran dibiarkan bertahan sendiri," ujar salah satu penggagas pasar gratis.

Pasar gratis Lhokseumawe menjadi simbol protes sunyi, namun berdampak nyata. Ia hadir di tengah kelesuan kebijakan, ketika peran negara mengecil, dan beban hidup menumpuk di pundak warga. Kehadirannya menyuarakan satu pesan penting: jika negara diam, rakyat akan bersuara.

Dengan dukungan donasi dari berbagai kalangan masyarakat, gerakan ini terus tumbuh. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial kembali dihidupkan, menjadi tamparan moral bagi institusi yang seharusnya bertanggung jawab.

Pasar ini mungkin kecil, namun pesan yang disampaikannya besar: keadilan sosial bukan hadiah, tapi perjuangan.(R)
Bagikan:
KOMENTAR