Ramadhan Tiba, Harga Mulai Mengalami Kenaikan


author photo

17 Feb 2025 - 16.40 WIB


Nurnita Sari S.P

Sebulan menjelang bulan Ramadhan harga-harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan. Seperti hal nya cabai, harga cabai merah nasional mencapai Rp53.621 per kg, mendekati HAP sebesar Rp55.000 per kg, sementara harga cabai rawit sudah jauh melampaui HAP. (rubicnews.com 07/02/2025).

Selain cabai, bahan pokok lain pun  mengalami kenaikan seperti telur, bawang putih, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng. "Setiap menjelang Ramadhan memang selalu ada kenaikan harga, tapi kali ini terasa paling parah,"  (TribunKaltim.com 07/02/2025). 

Berikut merupakan beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga :
• Gula pasir merek Gulaku: Rp19.000 → Rp20.000/kg
•Gula pasir putih: Rp18.000 → Rp19.000/kg
•Gula pasir merah: Rp17.000 → Rp18.000/kg
•Gula merah: Rp23.000 → Rp27.000/kg
• Minyak goreng Bimoli 2 liter: Rp40.000 → Rp43.000
• Minyak goreng Rose Brand 2 liter: Rp38.000 → Rp40.000
• Minyak tawon 1 liter: Rp18.000 → Rp20.000
• Minyak Kita 1 liter: Rp15.700 → Rp19.000 (TribunKaltim.com 07/02/2025). 

*Probelmatika Kenaikan Harga Bahan pokok*

Mentri perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan,  Kenaikan harga yang terjadi dikarnakan adanya masalah pendistribusian barang yang terlambat sehingga menimbulkan barang mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. Di tambah meningkatnya jumlah permintaan masyarakat akan kebutuhan pokok menjadi alasan utama meningkatnya harga bahan makanan  jelang ramadhan. 

Padahal probelmatika utama Kenaikan harga yang ada karna gagal nya negara dalam menjaga stabilitas harga pangan. 
Seharusnya negara sudah mengerti bahwa kondisi menjelang Ramadhan dan Lebaran dapat mengubah pola konsumsi di masyarakat. 
Sehingga Negara dapat membuat strategi khusus perindustrian bahan pangan pada waktu-waktu tersebut agar tidak terjadi kelangkaan yang dapat menyebabkan kenaikan harga di pasaran.

Inilah gambaran pemimpin saat ini yang lahir dari sistem kapitalis. Pemimpin saat ini tidak antipati terhadap rakyatnya. Bukti nya pemimpin saat ini tega melihat rakyat nya menderita dan meminta pemakluman akan segala hal yang terjadi. 

Pemerintah dalam sistem kapitalis telah abai terhadap pengurusan rakyatnya. Negara saat ini justru melegalkan para kapitalis untuk menguasai rantai produksi pangan. Hal ini membuat para korporasi memiliki sebuah peluang untuk melakukan spekulasi, kartel dan penimbunan bahan pangan untuk memperoleh keuntungan yang besar.

Negara saat ini hanya mementingkan keuntungan dan  kestabilan bisnis yang kondusif bagi para kapital. Di tengah-tengah  masyarakat, pemimpin selalu mengeluarkan stetment yang seolah melindungi para korporasi, padahal faktanya naik nya harga bahan pokok di masyarakat karna adanya praktik curang yang telah dilakukan. 

Sehingga masalah stabil nya harga bahan pokok untuk menjelang hari hari besar, terutama menjelang ramdhan dan lebaran tidak akan pernah terwujud dalam negara yang masih menerapkan sistem ekonomi kapitalis. Jadi, sangat wajar ketika kenaikan harga akan terus berulang.

*Pengaturan dalam sistem islam*

Dalam sistem islam pengaturan segala kebutuhan masyarakat berada dalam urusan negara. Karna, Pemimpin adalah raa'in (Pengurus) yang mengatur urusan rakyat dan bertanggung jawab atasnya. Yang dimaksud pengurusan dan islam iyalah pelayanan terhadap rakyat bukan semata mata karna untuk memperoleh keuntungan atau bisnis.

Islam memandang bahwa pemenuhan kebutuhan pokok merupakan tanggung jawab negara dengan segala bentuk mekanisme sesuai dengan syariat islam, sehingga dari ini, islam akan memberikan jaminan pangan kepada setiap induvidu rakyat, tanpa rakyat harus merasakan kelangkaan dan harga yg mahal. 

Islam akan melakukan beberapa mekanisme seperti : 
1. Menciptakan pasar yang sehat untuk mewujudkan kestabilan harga bahan pokok
2. Mengawasi rantai distribusi dan menghilangkan segala praktik curang di pasaran
3. Memberikan tidakan yang tegas bagi segala jenis penimbunan yang dilakukan oleh sebagian pihak
4. Negara tidak menetapkan HET untuk produk pangan apapun dan akan menyerahkan harga pada mekanisme pasar dengan tetap dalam pemgawasan negara.

Semua mekanisme ini hanya bisa terwujud dalam negara yang menerapkan sistem islam secara kaffah bukan dengan sistem kapitalisme. Dengan adanya islam yang mengatur segala probelamtika umat,  akan membuat masyarakat menjadi sejahtera tanpa harus mengkhawatir kebutuhan pokok,terutama menjelang bulan suci ramadhan. 

Pada bulan suci ramadhan Masyarakat hanya akan fokus memperbanyak ibadah kepada Allah SWT . Sebab bulan ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan diturunkan nya Al-Quran.

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ ١٨٥

“Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah [2]: 185).
Bagikan:
KOMENTAR