Sepak bola, sebagai olahraga yang merakyat dan diminati berbagai kalangan usia, menjadi pilihan yang tepat bagi kelompok KKN 118 dan 119 dalam merancang acara tersebut. Tujuannya jelas, yakni untuk memberikan wadah ekspresi bagi generasi muda di masing-masing Gampong, khususnya di kalangan pelajar SD hingga SMP yang memiliki semangat besar dalam berkompetisi. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Kelompok 118 dan 119, Mhd Jefri dan Mufazzal, turnamen ini diharapkan menjadi platform bagi anak-anak yang memiliki potensi dan bakat dalam sepak bola untuk menunjukkan kemampuannya kepada masyarakat luas. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar turnamen, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap perkembangan bakat olahraga anak-anak di Gampong kami,” ungkap mereka.
Mengundang Kelompok 127 dan 128 untuk berpartisipasi juga menunjukkan semangat kolaborasi antar kelompok KKN, yang menciptakan ruang saling berbagi pengalaman dan semangat dalam membangun komunitas. Muharrir dan Wahyu Fadhillah, sebagai ketua dari Kelompok 127 dan 128, menyampaikan apresiasi kepada Kelompok 118 dan 119 atas kesempatan yang diberikan kepada anak-anak mereka untuk turut serta dalam turnamen ini. “Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman KKN yang telah memberi kesempatan kepada Gampong kami untuk ikut serta dalam turnamen yang sangat bermanfaat ini,” kata mereka.
Puncak dari kompetisi ini berlangsung di laga final antara Gampong Blang dan Gampong Matang Janeng, yang berakhir dengan skor imbang 1-1 setelah waktu normal. Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan babak adu penalti, di mana Gampong Blang keluar sebagai juara. Sebelumnya, Gampong Alue meraih posisi ketiga setelah mengalahkan Gampong Kumbang. Pada kesempatan tersebut, Gampong Blang juga mencatatkan prestasi individu dengan pemainnya yang meraih gelar Top Skorer, berhasil mencetak 4 gol. Sementara itu, gelar Pemain Terbaik diberikan kepada pemain dari Gampong Matang Janeng, yang dinilai memberikan kontribusi signifikan selama turnamen.
Dalam perspektif yang lebih luas, penyelenggaraan turnamen semacam ini tidak hanya sekadar menjadi sarana hiburan belaka, melainkan juga mencerminkan pentingnya kegiatan yang mengasah keterampilan dan membangun karakter, terutama dalam komunitas yang rentan terhadap minimnya akses terhadap fasilitas olahraga. Turnamen sepak bola ini menjadi simbol dari upaya pemberdayaan masyarakat desa, serta menegaskan pentingnya peran pendidikan dan pelatihan di luar sistem formal untuk mempersiapkan generasi muda yang kompetitif di masa depan. Namun demikian, tantangan yang masih harus dihadapi adalah pengembangan lebih lanjut dari infrastruktur olahraga dan pembinaan berkelanjutan bagi anak-anak yang menunjukkan potensi.
Penting untuk menyoroti bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini perlu didorong oleh kebijakan yang lebih mendalam dari pihak universitas maupun pemerintah daerah, yang harus memastikan bahwa bakat lokal tidak hanya dihargai, tetapi juga dibina dengan fasilitas dan pembimbingan yang memadai. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, KKN (Kuliah Kerja Nyata) PPM Unimal telah berperan positif dalam memperkenalkan nilai-nilai kerja sama dan semangat kompetisi yang sehat kepada masyarakat, sekaligus memberikan peluang nyata bagi anak-anak desa untuk berkembang di dunia olahraga.(A,1)
