Oleh: Sherlina Sukma
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting untuk setiap orang, sehingga saat seseorang sakit, ia pasti akan segera berobat ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, atau puskesmas. Namun terkadang gejala penyakit dalam diri seseorang sering tidak disadari. Oleh karena itu pemerintah khususnya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melaksanakan program baru yakni pemeriksaan kesehatan secara gratis dan merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat yang dapat dinikmati pada hari ulang tahun. Pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan program Pemerintah yang berlaku di seluruh Indonesia termasuk di Kaltim.
Program pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) gratis bagi warga yang berulang tahun di Kalimantan Timur (Kaltim) baru akan dimulai Februari akhir atau awal Maret 2025. Pemeriksaan Kesehatan Gratis merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto di tahun 2025.
Adapun program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dibagi berdasarkan penggolongan usia, yaitu:
- Kategori Dewasa
Berhak mendapat pemeriksaan kesehatan gratis seperti tekanan darah, kolesterol dan keluhan ringan lainnya. Hak ini dapat diperoleh orang dewasa setiap tanggal kelahiran masing-masing.
- Kategori lansia
Pemeriksaan kesehatan gratis bagi golongan usia ini dilakukan setahun sekali untuk memeriksa gula darah dan kolesterol.
- Kategori remaja
Pemeriksaan kesehatan ini diperuntukan untuk anak sekolah setiap tahun ajaran baru, atau satu tahun sekali. Pemeriksaan kategori ini untuk memeriksa kesehatan mental atau jiwa remaja.
- Kategori bayi
Pemeriksaan atau skrining satu kali seumur hidup yang diperuntukan bagi anak baru lahir guna memeriksa berbagai penyakit bawaan, kelainan fisik atau jaringan tubuh.
Pemeriksaan Kesehatan atau skrining kesehatan gratis setiap tahun oleh pemerintah dilaksanakan dengan harapan dapat membantu deteksi dini dan mencegah penyakit sesuai kategori usia. Namun, apakah program tersebut cukup hanya setahun sekali saja untuk dilaksanakan dan sudahkan pemerintah atau negara bertanggung jawab memenuhi kebutuhan rakyatnya dalam aspek kesehatan? Terlihat dengan pemeriksaan kesehatan yang digaungkan seakan-akan pemerintah sangat peduli dengan rakyatnya. Padahal nyatanya program tersebut hanya sesaat yang diberikan pada momen tertentu serta pemeriksaan kesehatan hanya dalam hal ringan saja. Selain itu bisa dilihat bahwasanya program BPJS juga termasuk program pemerintah di aspek kesehatan yang hnya bisa mengcover biaya pengobatan/penanganan beberapa penyakit saja. Terbukti bahwa kesehatan gratis seluruhnya hanya menjadi mimpi di dalam sistem kapitalisme saat ini. Bagaimana tidak, biaya pendidikan sebagai tenaga medis mahal serta alat yang digunakan pada faskes juga mahal karena tidak dibiayai oleh pemerintah maka berakibat biaya layanan kesehatan menjadi mahal untuk mengembalikan modal.
Mahalnya biaya layanan kesehatan di faskes menjadikan banyak rakyat yang tidak mampu untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak sehingga, hal tersebut merupakan bukti bahwa negara belum mampu mengurus rakyatnya. Berlainan halnya dengan kesehatan dalam sitem kapitalisme, sistem Islam menjadikan kesehatan sebagai salah satu pokok yang menjadi tanggung jawab negara bukan malah dibebankan pada rakyatnya melalui mekanisme asuransi BPJS. BPJS apabila dilihat oleh kaca mata islam merupakan program yang tidak sesuai syariat Islam karena hanya negaralah yang bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatnya.
Khalifah atau pemimpin dalam sistem islam secara langsung bertanggung jawab kepada Allah untuk masalah yang mempengaruhi rakyatnya. Rasulullah bersabda: "Setiap dari kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab untuk orang-orang yang dipimpin. Jadi, penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya." [Bukhari & Muslim]. Imam bertanggung jawab untuk mengelola urusan-urusan rakyatnya. Salah satu kebutuhan dasar adalah bahwa Khilafah harus menyediakan layanan kesehatan. Ketika Rasulullah menjabat sebagai khalifah di Madinah, Rasul diberikan seorang dokter sebagai hadiah dan Rasul tugaskan dokter tersebut ke umat Islam. Kenyataan bahwa Rasulullah menerima hadiah dan Rasul tidak menggunakannya, bahkan dia menugaskan dokter itu kepada kaum muslimin. Hal ini adalah bukti bahwa kesehatan adalah salah satu kepentingan umat Islam yang diberikan secara gratis tanpa syarat dan ketentuan apapun.