Kegiatan penanaman dimulai pada Jumat, 17 Januari 2025, dengan melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat yang mengikuti pelatihan serta praktek langsung. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN bersama masyarakat menanam beragam jenis tanaman obat, seperti jahe, kunyit, temulawak, pohon betadin, lidah buaya, dan sejumlah tanaman lainnya, yang kesemuanya ditanam dalam media polibet.
Dwi Ramadanu, Ketua Kelompok KKN 86, mengungkapkan bahwa pemilihan media polibet sebagai wadah penanaman bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang kecil yang tersedia di pekarangan rumah warga. "Polibet memungkinkan warga yang memiliki lahan terbatas untuk tetap menanam tanaman obat dengan mudah. Selain itu, tanaman ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyembuhan penyakit ringan," jelasnya.
Kepala Gampong Baro, M. Yusuf, menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi program Apotek Hidup yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN Unimal. Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi warga, tetapi juga mengedukasi kami tentang pentingnya pemanfaatan tanaman lokal sebagai solusi kesehatan yang ramah lingkungan," ujarnya.
Ke depan, mahasiswa KKN Unimal berencana untuk melanjutkan program ini dengan mengadakan pelatihan lanjutan mengenai cara merawat tanaman obat dan mengolahnya menjadi produk kesehatan yang dapat dipasarkan. Dengan demikian, diharapkan program ini tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal kesehatan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Program ini menjadi contoh konkret dari kolaborasi sukses antara mahasiswa dan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.(**)