Aceh Utara – Proyek pembangunan Bendungan Krueng Pase yang tengah dikerjakan oleh PT. Casanova Makmur Perkasa menghadapi kendala signifikan. Tiga hari lalu, perusahaan tersebut berupaya untuk mengalihkan aliran sungai dengan menyumbatnya, seiring dengan progres konstruksi bendungan. Namun, hujan deras yang mengguyur malam itu menyebabkan debit air sungai meningkat secara drastis, yang mengakibatkan upaya penyumbatan gagal total. Material tanah yang digunakan untuk menahan aliran air terbawa arus sungai.
Seiring berjalannya waktu, abrasi sungai semakin parah, sehingga kondisi jembatan yang menghubungkan Gampong Lubok Tuwe di Kecamatan Meurah Mulia dan Gampong Maddi di Kecamatan Nibong semakin terancam. Pada 1 Januari 2025, pihak PT. Casanova Makmur Perkasa mendatangkan alat berat jenis crane untuk mengangkat jembatan yang terancam ambruk tersebut. Menurut informasi yang diperoleh dari kepala desa setempat, jembatan tersebut rencananya akan dipindahkan dan dibawa pulang.
Namun, pada Kamis, 2 Januari 2025, upaya pengangkatan jembatan tersebut gagal total. Jembatan tersebut akhirnya ambruk dan jatuh ke dalam sungai. Rasyidin, salah seorang warga sekitar, mengonfirmasi kejadian ini kepada media, menjelaskan bahwa pada pukul 01:00 WIB dini hari, upaya pengangkatan jembatan tidak berhasil.
Setelah kegagalan tersebut, informasi yang diperoleh dari pantauan media menyebutkan bahwa alat berat crane yang didatangkan untuk proses pengangkatan jembatan segera dibawa pulang. Kegagalan tersebut menambah beban terhadap upaya penyelamatan infrastruktur vital yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.(ML)