M. Aqil Syuja, Ketua Kelompok KKN 95 Desa Teupin Beulangan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pendidikan dan pengajaran. "Kami menginisiasi program ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan implementasi dari masukan yang kami terima dari orang tua anak-anak di desa melalui audiensi bersama perangkat desa dan perwakilan masyarakat," ujarnya.
Selama pelaksanaan program, mahasiswa KKN berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi anak-anak untuk terus berkembang. Mereka juga memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi untuk menjaga semangat belajar yang tinggi. Respons positif dan antusiasme yang ditunjukkan oleh anak-anak semakin memotivasi para mahasiswa untuk terus berupaya. Meskipun terdapat kendala dalam hal bahasa, mahasiswa KKN berhasil mengatasi hambatan tersebut dengan mempelajari dan beradaptasi dengan bahasa Aceh guna memastikan proses pembelajaran berjalan lancar.
Inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN mendapatkan apresiasi dari orang tua anak-anak, masyarakat desa, serta Bapak Geuchik (Kepala Desa). "Saya sangat mengapresiasi kegiatan positif yang kalian lakukan. Sejak kedatangan kalian, anak-anak di sini mengalami peningkatan signifikan dalam pengetahuan mereka, mulai dari pengetahuan umum, mengaji, hingga berbahasa Indonesia. Anak-anak juga terlihat senang dengan cara kalian mengajar," kata Bapak Geuchik.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN bersama dosen pembimbing lapangan, Dr. Ars. Rinaldi Mirsa, S.T., M.T., berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memotivasi anak-anak di Desa Teupin Beulangan untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan.(**)
