URUSAN BEASISWA SANGAT RUMITBIAYA PENDIDIKAN MAKIN SELANGIT


author photo

26 Des 2024 - 12.55 WIB



Oleh: Nor Hamidah (Pemerhati Sosial)

47.185 penerima Beasiswa Kaltim Tuntas. Namun, meski jumlah penerima cukup besar, masih ada mahasiswa yang belum menerima manfaat dari program bantuan pembiayaan kuliah tersebut.

Salah satu penerima yang menghadapi kendala adalah mahasiswa asal Samarinda yang bernama Eka, ia mendaftar beasiswa jenis stimulan pada Maret 2024 dan diterima. Namun, pada saat diumumkan di Website Beasiswa Kaltim Tuntas bahwa namanya termasuk daftar perbaikan nomor rekening, padahal dia  sudah perbaiki," ujar Eka saat di konfirmasi Kaltim Post, Selasa (17/12).

Sampai sekarang ia belum menerima kepastian soal pencairan dana beasiswa tersebut, bahkan status penerimaannya berubah dan membingungkan. Demikianlah urusan terkait beasiswa yang begitu sulit berbelit-belit.

Seharusnya jika negara benar-benar memprioritaskan pendidikan, sistem beasiswa seharusnya dirancang untuk mempermudah, bukan mempersulit. Rumitnya proses sering kali disebabkan oleh sistem yang tidak efisien dan kurang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Hal ini mencerminkan kurangnya niat untuk menyederhanakan prosedur demi kepentingan rakyat. Dalam sistem kapitalisme, pendidikan sering kali dipandang sebagai investasi pribadi, bukan hak publik. Akibatnya, beasiswa lebih diarahkan kepada individu "berpotensi tinggi" daripada memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Berbeda dalam pandangan Islam, negara bertanggung jawab sepenuhnya atas kebutuhan rakyat, termasuk pendidikan. 
Pemimpin dalam Islam,  bertugas memastikan setiap individu mendapat akses pendidikan tanpa hambatan, karena ini adalah bagian dari kewajiban negara. Jika pendidikan dikelola dengan benar sesuai syariat, proses beasiswa atau subsidi pendidikan seharusnya menjadi lebih mudah dan inklusif, tanpa diskriminasi atau kesenjangan akses.

Rasulullah Saw bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam (pemimpin negara) adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya."
(HR. Bukhari, no. 893; Muslim, no. 1829)

Sistem pendidikan di dalam Islam sangat diperhatikan baik dari kurikulumnya, sarana prasarana, guru dan sebagainya. Wajarlah kegemilangan Islam dalam hal pendidikan membuahkan ilmuwan dan ulama.
Wallahu a'laam bishowab
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT