Rasyidin, seorang tokoh masyarakat asal Gampong Aleu Ie Mirah, Kecamatan Nibong, yang juga merupakan penggagas pembangunan bendungan ini, memberikan keterangan kepada Radar Aceh pada Senin, 30 Desember 2024. Menurutnya, progres pembangunan bendungan telah mencapai tahap yang signifikan, dengan upaya pengalihan aliran sungai menuju bendungan yang sedang dilakukan. Saat ini, proses penyumbatan aliran sungai sedang dilakukan dengan menggunakan tiga unit backhoe dan satu unit buldoser.
“Jika pengalihan aliran sungai ke bendungan berhasil, air akan segera disalurkan ke saluran irigasi sayap kanan yang meliputi lima kecamatan, yaitu Nibong, Tanah Luas, sebagian Matang Kuli, Syamtalira Aron, dan Tanah Pasir. Dengan demikian, sistem irigasi di wilayah tersebut akan kembali normal dalam waktu dekat,” jelas Rasyidin.
Namun, meskipun proses penyumbatan telah hampir selesai, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan debit air sungai meningkat, sehingga menghambat kelancaran pekerjaan. Rasyidin berharap agar proses tersebut dapat dilanjutkan tanpa kendala dan diselesaikan dengan lancar. “Kami berharap kepada Allah agar besok pekerjaan dapat dilanjutkan dan berjalan dengan baik, tanpa ada halangan,” tambahnya.
Dengan selesainya pembangunan bendungan ini, diharapkan dapat mengembalikan fungsi irigasi yang sangat vital bagi pertanian di wilayah tersebut, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.(ML)