Aceh --- Pernyataan Om Bus tentang mereka tidak sekolah dalam kutipan keterangan yang sudah tersebar luas, setelah kisruh dalam debat terakhir calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh , di the pade hotel, selasa malam tanggal (19/11/2024) yang lalu.
Pernyataan yang bersifat umum tersebut telah menjamakkan seluruh komponen pendukung pasangan Mualem-Dek Fadh bahwa mereka semua tidak sekolah.
Pernyataan tersebut menunjukkan kondisi kesehatan mental Ombus terganggu dan tidak sehat, seperti orang dalam kondisi panik setelah diprotes ketahuan memakai alat elektronik yang melanggar tata tertib yang telah dibuat bersama dengan KIP Aceh.
Pendukung pasangan Mualem-Dek Fadh bukan hanya dari mantan kombatan saja, akan tetapi seluruh komponen masyarakat seperti para ulama, cendekiawan dan akademisi, serta pimpinan partai yang tergabung dalam partai Koalisi pendukung mualem-dekfadh, kebanyakan memiliki pendidikan tinggi rata-rata S2 dan ada S3 seperti dukungan dari para doktor-doktor dari berbagai kampus, apa mereka tidak sekolah?
Juru bicara Tgk. H. M. Nur, Msi, menenggarai bahwa pernyataan Ombus telah melukai banyak orang terutama para ulama-ulama pendukung mualem-dekfadh.
Kalau orang cerdas dan bersekolah tinggi tidak mungkin kata-kata tersebut keluar dari Ombus yang notabene calon Gubernur dan seorang pemimpin.
Pemimpin itu harus bijak bukan bajak, pemimpin itu harus rendah hati bukan tinggi hati, pemimpin itu harus menunjukkan jiwa besar dalam kondisi apapun yang terjadi, jangan cepat panik dan stress. Terakhir pesan Tgk. M. Nur, Msi. Sebaik-baik ilmu adalah ilmu dari Alquran dan sebaik-baiknya sifat adalah akhlaknya Rasullulah Muhammad SAW.(ML)