Proyek Jembatan Samalanga Abaikan Keselamatan Para Pekerja, Terkesan Dinas PUPR Aceh Tutup Mata


author photo

28 Okt 2024 - 15.37 WIB



Bireuen --- Proyek pembangunan jembatan tutu panyang samalanga dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Aceh abaikan keselamatan para pekerja buruh atau tukang yang rawan terjadi nya kecelakaan, Senin (28 Oktober 2024).

Sebagai mana yang diketahui, setiap proyek yang dibiayai oleh negara untuk  safety atau alat pengaman diri APD  pasti tercantum dalam kontrak kerja.

Dikarenakan, jika para pekerja buruh atau tukang tidak dibekali dengan safety atau alat pengaman diri APD saat bekerja pada proyek konstruksi pembangunan jembatan, itu sangat rawan terjadi nya kecelakaan yang menelan korban jiwa.

Kini puluhan pekerja buruh atau tukang pada proyek konstruksi pembangunan jembatan terancam keselamatannya, namun luput dari perhatian dan pengawasan pihak Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Aceh, sehingga menimbulkan kesan dikalangan masyarakat Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Aceh tutup mata terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja buruh atau tukang di proyek pembangunan jembatan tutu panyang Samalanga Kabupaten Bireuen yang dikendalikan nya.

Ironisnya, rekanan pelaksana proyek pembangunan jembatan tutu panyang Samalanga PT Wahyu Sentosa Perkasa, jelas melanggar pasal 96 Undang-undang jasa konstruksi yang menyebutkan bahwa setiap penyedia jasa atau pengguna jasa yang tidak memenuhi standar keamanan keselamatan kesehatan dan keberlanjutan dalam penyelenggaraan konstruksi dapat dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan denda administratif penghentian sementara konstruksi kegiatan layanan jasa serta pencantuman dalam daftar hitam pembekuan izin atau pencabutan izin, namun tidak ada tindakan apapun dari pihak terkait untuk PT Wahyu Sentosa Perkasa. 

Maka sangat diharapkan kepada instansi terkait, untuk segera menindak tegas pihak rekanan pelaksana proyek pembangunan jembatan tutu panyang Samalanga PT Wahyu Sentosa Perkasa, karena perusahaan tersebut telah mengabaikan kesehatan dan keselamatan para pekerja buruh atau tukang agar menjadi contoh bagi rekanan lainnya ucap salah satu tokoh masyarakat setempat yang tidak mau nama disebut kepada awak media ini.

Terpisah, saat dikonfirmasi dengan pihak rekanan pelaksana PT Wahyu Sentosa Perkasa melalui pesan whatsApp, namun sayang pihak rekanan tidak memberikan tanggapan apapun.(Bk)
Bagikan:
KOMENTAR