Guru Melakukan Pelecehan, Sangat Memprihatinkan


author photo

13 Okt 2024 - 14.35 WIB



Oleh: Mila Nur Cahyani, S.Pd

Pendidik dan Pemerhati Masalah Sosial

   
Dugaan kasus pelecehan seksual kembali terjadi. Kali ini terjadi di kabupaten  Paser  oleh oknum guru kepada siswinya  di salah satu SMP di Kecamatan Tanah Grogot.  Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan yang viral di media sosial belakangan ini.

Kepala Disdikbud Kabupaten Paser M. Yunus Syam menjelaskan bahwa kasus ini langsung ditangani di lingkungan sekolah pada hari kejadian. Saat itu, siswi tersebut terlihat menangis dan segera mendapatkan perhatian dari Kepala Sekolah, guru Bimbingan Konseling (BK), dan guru yang terduga sebagai pelaku.

Korban juga telah menjalani pemeriksaan psikologi untuk mengungkap lebih jauh mengenai kronologi kejadian. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa keterangan korban konsisten dan mendukung laporan yang telah disampaikan.

Dari pihak terlapor, dia menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak disengaja dan bermaksud menyelamatkan korban yang hendak terjatuh. "Alasan terlapor adalah korban tersandung dan tanpa sengaja memegang area sensitif korban," tambahnya (https://www.prokal.co/kriminal/1775158683/dugaan-pelecehan-seksual-siswi-smp-di-paser-polisi-pastikan-proses-penyidikan-berlanjut)

Bukan hanya di Paser, kasus pelecehan seksual oleh pendidik dan guru banyak terjadi di berbagai daerah. Mirisnya mereka menjadikan anak di bawah umur atau siswa sebagai korban. Contohnya kasus seorang  guru seni budaya di SMKN 56 Jakarta juga diduga melecehkan 15 siswi beberapa waktu terakhir. Kasus itu telah ditangani kepolisian, dan oknum guru tersebut telah dinonaktifkan sementara waktu. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20241010162534-12-1153924/deret-kasus-guru-cabuli-siswa-dan-anak-anak-sebulan-terakhir)

Dengan terjadinya berbagai peristiwa pelecehan ini, maka sudah jelas memperlihatkan buruknya sistem pendidikan saat ini.  Kurikulum Pendidikan yang jauh dari agama saat ini tidak mampu menghasilkan output yang cerdas dan bertakwa. Akibatnya yang kita dapatkan adalah orang-orang yang tidak perduli terhadap aturan agama, tidak terikat dengan halal haram, merasa bebas untuk berbuat apa saja yang mereka inginkan. 

Guru pun tidak terlepas dari hal tersebut. Sosok guru banyak yang tidak memahami aturan Islam akibat sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Guru yang seharusnya menjadi teladan, justru menunjukan kelemahan imannya dengan melakukan perbuatan maksiat.  Akhirnya guru yang seharusnya menjadi contoh bagi anak didiknya, malah diduga melecehkan anak didiknya.  

Di sisi lain, pornoaksi dan pornografi pun mudah sekali didapatkan di media sosial. Hal ini membuktikan buruknya pengaturan media massa oleh negara. Akibatnya siapa pun dapat dengan mudah mengakses konten porno melalui ponselnya. Apabila pola kehidupan sekular dan liberal tetap  diterapkan di negeri ini, maka  pelecehan seksual akan terus menghantui umat. 

Sangat berbahaya jika ini hal ini dibiarkan. Perlu penerapan sistem pendidikan Islam untuk melahirkan output yang berkepribadian Islam. Dengan penerapan kurikulum pendiidkan Islam, maka akan terwujud orang-orang yang bertakwa dan jauh dari maksiat. Harus ada perubahan dengan mengganti sistem sekuler menjadi  sistem Islam. Dengan menerapkan Islam, maka sosok guru adalah sosok mulia dan menjadi teladan. Ilmunya pun bermanfaat bukan hanya dunia, tapi juga akhirat. 

Selain itu, Negara yang menerapkan Islam harus bisa mengontrol media massa. Agar tidak terjadi pelecehan seksua dan perbuatan maksiat lainnya akibat rangsangan dari tontonan, Negara akan  mencegah adanya konten pornoaksi pornografi. Jika terjadi pelecehan seksual ataupun perbuatan maksiat lainnya, maka akan ada penerapan sanksi yang tegas dan membuat jera para pelakunya. Dengan begitu akan mampu mencegah berulangnya kejahatan yang terjadi. Sejatinya, hanya sistem Islam yang berasaskan akidah Islamlah solusi atas segala permasalahan umat. Maka inilah yang akan menjadi penyelesaian  permasalahan-permasalahan  umat.

Wallahu A'lam Bisshowwab
Bagikan:
KOMENTAR
 
Copyright @ 2014-2019 - Radar Informasi Indonesia, PT