Terkait hal tersebut pewarta media ini juga mencoba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp dengan Geuchik setempat yang juga merupakan ketua kelompok koperasi dari nelayan Dakuta.
Menurut Razali Geuchik dan juga ketua koperasi melalui menjelaskan, nga dijual itu bantuan tuk koperasi sekarang yang kelola anggota kelompok sendiri Harisuadi sama Ayin cuman tambahan modal aja dikasih ama Hery biar kapal bisa beroperasi itu yang saya tau," jelas Geuchik Razai dalam pesan yang dikirimkan pada pewarta media ini.
Lanjut Geuchik Razali, yang kami dengar di Krueng Mane ada permasalahan antara toke Ayin masalah utang piutang maka terbawa-bawa nama kapal koperasi," tutup Geuchik Razali dalam pesan WhatsApp nya.
Selanjutnya pewarta media ini juga mencoba melakukan konfirmasi dengan salah satu nelayan yang tidak mau namanya di tulis media ini yang mengatan, bahwa kapal tangkap ikan bantuan dari Dinas tersebut sudah di jual ke toko Ayin dengan harga Rp 280 juta namun untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Geuchik Razali," ucapnya pada pewarta media ini.
Terkait hal tersebut pewarta media ini juga mencoba melakukan konfirmasi kembali dengan Geuchik Razali, namun saat dihubungi kembali baik melalui pesan whatsapp dan panggilan seluler ternyata Geuchik Razali sudah memblokir nomor ponsel pewarta media ini.
Diduga Geuchik Razi tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajuka dari pewarta media ini dan langsung memblokir nomor ponsel dari pewarta media ini, dan sampai berita ini dilayangkan pewarta media ini belum bisa mendapatkan informasi tentang kebenaran bahwa kapal bantuan tersebut di jual ke toke Ayin sebesar Rp 280 juta.
Dan pewarta media ini mencoba melakukan konfirmasi dengan toke Ayin sampai berita ini dilayangkan pewarta media ini belum bisa menghubungi toke Ayin.(A,1)
