Bimtek DPRK Aceh Timur ke Medan : Tak Tahu Malu, Lukai Perasaan Rakyat Miskin


author photo

26 Sep 2021 - 19.16 WIB


Eks Kombatan, Mahmud Abu Bakar alias Ayah Rayeuk, menilai kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) pimpinan dan anggota DPRK Aceh Timur di Kota Medan, sangat melukai perasaan masyarakat miskin di Aceh Timur, yang hidup penuh kekurangan dan sangat memilukan.

Menurutnya, kegiatan itu hanya ajang menghambur -  hamburkan anggaran  dan berburu kepuasan, yang seharusnya bisa  digunakan untuk mengatasi persoalan kemiskinan akut yang diderita masyarakat di kabupaten penghasil minyak dan gas tersebut.

" Bimtek itu sangat melukai perasaan rakyat miskin yang kini sangat resah akibat persoalan covid 19, rakyat hidup susah dan serba kekurangan, sedangkan wakilnya makan dan tidur enak di hotel mewah, bahkan berkali - kali," kata Ayah Rayeuk, Minggu 26 September 2021.

Ayah Rayeuk menuturkan, perilaku dewan itu  mencerminkan watak wakil rakyat yang tidak sensitif pada situasi dan kondisi masyarakat miskin dan yatim - piatu yang lebih mendesak membutuhkan biaya tersebut untuk mengatasi kemiskinan parah yang dideritanya.

"Jika para wakil rakyat itu berpikir dan punya perasaan, mungkin mereka tidak akan tega menyaksikan rakyat hidup dalam kesengsaraan, sedangkan dewan berbuat seenaknya menghabiskan anggaran ratusan juta, bahkan miliaran rupiah dengan mudahnya, seolah tanpa beban moral," ketus Ayah Rayeuk.

Pria yang diketahui sempat viral karena membela ulama yang dihina youtuber Abu Syiek Ureung Gasien itu, mengingatkan DPRK Aceh Timur, agar mawas diri, dan lebih mementingkan kepentingan rakyat dibandingkan selera kekuasaan yang hedonis serta bermegah - megahan di tengah kemiskinan yang memilukan.

" Anggota dewan mesti ingat janji - janji kampanyenya, jangan sibuk dengan kepentingan pribadi dan kesenangannya saja setelah mendapatkan jabatan, karena anda ada di situ semua digaji oleh rakyat, jadi jangan lupa diri, dan harus punya rasa malu," ucap Ayah Rayeuk.

Dia juga mengingatkan, masih banyak tugas - tugas dewan yang mesti diselesaikan, mulai dari tuntutan pemenuhan Mou Helshinky, hingga ke urusan nasib para mantan kombatan dan korban konflik yang hingga kini tidak jelas juntrungannya.

" Tugas anda semua masih banyak, sedangkan anda belum berbuat apa - apa, belum dirasakan masyarakat, mulai soal Mou Helshinky, hingga ke urusan nasib kombatan, bahkan korban konflik dan problem sosial lainnya, jadi jangan seolah - olah merasa sudah hebat dan sudah banyak berbuat, sibuk memperkaya diri dan mencari kesenangan diri serta keluarga dengan jabatan saat ini," ketus Ayah Rayeuk mengakhiri pernyataannya. (Razali)
Bagikan:
KOMENTAR